Powered By Blogger

Selasa, 02 November 2010

Memilih Bibit Yang Baik


Keberhasilan dalam beternak dan memelihara kelinci adalah berasal dari bibit kelinci yang baik. pasti banyak pertayaan, bagaimana sih kelinci yang baik/bagus/sehat dan layak dipelihara ? itu hal yang umum dan wajar menjadi pertayaan.
Ciri-ciri kelinci yang baik adalah sebagai berikut :
1. Penampilan nampak tegap, gerakannya gesit dan menarik perhatian.
2. Bulu halus mengkilap dan tidak rontok atau adanya parasit karena penyakit tertentu , misal : kulit kaki, telinga, hidung mengelupas/pecah-pecah. ( bulu ronok untuk indukan bisa juga karena kelinci itu mau beranak atau siap kawin )
3. Pandangan mata tajam, tidak cekung atau melelehkan air mata, demikian juga untuk hdung dalam kondisi bersih juga tidak ada ingusan
4. Nafsu makan baik
5. Bagian kaki tidak bengkok, tampil lurus tegap dan kokoh menyangga badan
6. Ekor naik mengikut arus tulang punggung. Kelinci yang ekornya tergeletak dilantai atau menceng biasanya terkena penyakit
7. Bagian saluran kencing dan anus tidak basah dan kotor.
Umur
Indukan umur antara 6-8 bulan sangat produktif melahirkan anak,jangan sampai beli indukan diatas 2,5tahun. Karena usia tersbeut kelinci sudah tidak produktif dan kemungkinan tidak bisa melahirkan lagi
Jika kita ingin membeli kelinci anakan pastikan usia nya 60 hari, dimana selama 45 hari anakan bersama induk untuk mendapatkan pasokan asi. Jangan sampai membeli kelinci yang umurnya dibawah 60 hari .
Hal-hal yang menyebabkan kematian anak kelinci dibawah usia 60 hari tinggi , dkarenakan :
• Anak kelinci disapih dibawah usia 45 hari, karena ingin mendapatkan uang banyak maka menjualnya pada umur yang belum waktunya sapih.
• Penggantian pakan pada usia dibawah 60 hari tidak boleh mendadak.
• Perjalanan jauh bagi kelinci dibawah umur 60 hari adalah penderitaan , terlebih cuaca panas tanpa makan dan minum
Jenis dan Silsilah
Silsilah keturunan harus jelas dan memenuhi standar yang jenis. Keturunan asli ini sangat penting untuk indukan supaya kualitas anak-anaknya tetap terjaga dengan baik.

Jadwal Pemberian Pakan

Hal yang perlu diperhatikan dalam memelihara kelinci adalah jadwal memberi makan hewan kesayangan kita. Seperti halnya manusia , kelinci memerlukan perhatian dan kebutuhan yang cukup dalam makanan.
Jadwal yang rutin dan kosisten akan membantu pertumbuhan kelinci menjadi sehat dan terawat .
Berikut jadwal pemberian pakan yang baik :
A. Pagi ( jam 8:00 )
1. Pemberian pakan padat berupa bekatul, ampas tahu atau pelet
2. pakan padat untuk kelinci anakan 70 gram, kelinci dewasa 90 – 100 gram, dan induk kelinci 120 gram
3. Jangan lupa ketersedian air minum
B. Siang ( Jam 13:00 )
1. Pemberian sayuran tambahan berupa hijauan yang dilayukan atau wortel 1 batang untuk satu ekor kelinci untuk kelancaran pencernaan kelinci
C. Malam ( jam 19:00 )
1. Pemberian rumput yang layu sebrat 8 ons – 1, 5 kg atau menyesuaikan kebutuhan makan kelinci
2. Apabila kesulitan dalam mencari rumput , makanan padat dapat dimanfaatkan ( pelet, bekatul, atau amapas tahu )
Makanan yang lain dapat menggunakan polar, Gemuk A, white brand . Vitamin dapat diberikan setiap satu bulan , baik dengan injek ( suntik ) maupun dicampur dengan minuman .Kebutuhan vitamin kelinci dapat dilihat label ” obat dan vitamin kelinci “

Makanan Altenatif Kelinci Selain Pelet

Pelet merupakan makanan yang bergizi buat kelinci , karena harganya yang cukup mahal antara Rp 8.000,- Rp 15.000,- per kg maka cukup menguras kantong para peternaka maupun penghobi. Tidak ada salahnya kalau kita dapat menyajikan mekanan altenatif yang tidak jauh bergizinya dengan pelat kelinci.
Ada beberapa pakan altenatif yang dapat disajikan ke Kelinci, tentunya dengan pelan-pelan penyajiannya apabila sebelumnya pakannya memakai pelet.
A. Pakan Altenatif dari Bekatul/dedak
Hal ini disarankan memakai bekatul/dedak padi bukan ketan , karena dedak ketan akan lengket yang mengganggu pecernaan kelinci. Bagaimana cara penyajiannya ?
• Bekatul/dedak dicampur dengan air secukupnya , jangan terlalu banyak air
• Pastikan tempat pakan bersih dan tidak tercampur dengan kotoran, apabila ada sisa makanan lebih dari 3 jam sebaiknya dibuang
• Komposisi pembuatan untuk 1 kg bekatul/dedak : bekatul 1 kg , tepung jagung/dedak gandum 1/2 kg, garam sepucuk sendok teh, kalsium khusus untuk ewan pemakan rumput 1/2senok teh ( cat ; garam dan kalsium tidak terlalu penting, karena kelinci mendapatkan mineral dari rumput, sedangkan kalisum dari makanan lain
• Kandungan Bekatul kasar ( kulitgabah yang bercampur dengan pecahan padi ) ; protein 13,2 – 27,3 %, lemak 17 – 22,9% , serat 9,5 – 13,2 %, Abu 9,2 – 11,5%, N bebas 39,6 – 60,8%, Pati 16,1%, Gula 6,4 – 6,5 % dan juga Vit BKompleks ( B1, B2, B3, B5, B6 dan B 15 )
B. Pakan Altenatif dari Ampas Tahu
Kandungan apa aja yang ada pada ampas tahu ?
Protein 23,55%, lemak 5,54%, karbohidart 26,92%, abu 17,03%, serat kasar 16,53% , air 10,43% ( data : kementerian negara risetdan teknologi )
Bagimana Cara penyajian ?
• Karena kandungan air pada ampas tahu banyak maka peras ampas tahu sampai kenyal
• Pastikan tempat pakan bersih dari kotoran dan pakan habis sebelum 3- 4 jam , apabila lebih alangkah baiknya dibuang sisa makanan tersebut
• Komposisi pakan ampas tahun setiap 1kg : ampas tahu sudah diperas 1 kg, bekatul padi 1/2 kg, jagung giling 1/2 kg dan kalsium khusus untuk hewan pemakan rumput 1/2 sendok teh.
Dengan adanya bebarapa pakan alternatif diatas kita semakiin banyak pilihan, terutama para peternak yang jauh dari kesedian pakan pelet ataupun pakan lain buatan pabrik yang biasa digunakan para peternak kelinci ( polar, gemuk A, white brand ).

Pakan Berkualitas untuk Kelinci
A. Daun Pepaya

Kadungan gizi pada daun pepaya antara lain : Vitamin A 18250 SI, vitamin B1 0,15 mg, vitamin C 140 mg, Kalori 79 kal. protein 8,0 mg, Lemak 2 gram, Hidrat Arang 11,9 gram, Kalsium 353 mg, fosfor 63mg, Besi 0,8 mg, air 75,4 gram.
Kandungan carposide pada daun pepaya berkhasiat sebagai obat cacing. Pemberian daun pepaya harus dilayukan min 4 jam , karena kondisi basah/segar getahnya membuat gatal mulu dan kerongkongan kelinci
B. Wortel

Kelinci sangat menyukai wortel, pakan jenis ini kelinci tidak perlu menyusaikannya. Kandungan yang ada pada wortel yaitu : vitamin A yang sangat tinggi sebesar 12.000 SI, kalori 42 kal, protein 1,2 gram, lemak 0,3 gram, hidrat arang 9,3 gram, kalsium 39 miligram, fosfor 37 miligram, besi 0,8 miligram, Vitamin B1 0,06 miligram, Vitamin C 6 miligram (hasil riset BPPT dalam situs Sentra informasi IPTEK )
Apa khasiat dari Wortel ?
1. Vitamin A pada wortel untuk memperkuat pandangan, mempercepat proses penyembuhan luka dan menekan pertumbuhan sel kanker
2. Daun Wortel mengandung beta karoten untuk meningkatkan hormon seksual
3. Akar wortel untuk memperkuat fungsi hati, melancarkan air kencing, mengusir zat yang tidak berguna dan melindungi tubuh dari racun.
Pemberian wortel 1 hari cukup 1 batang, ini sangat bagus untuk kelinci hamil atau menyusui. Wortel busuk atau dari almari es jangan diberikan .
C. Ubi Jalar

Kandungan kimia pada ubi jalar antara lain : Energi 81,1 ( kj/100 gram ), protein 1,43%, Lemak 0,17 %, pati 22,4 %, Gula 2,4 %, Serat Makanan 1,6 %, Kalsium 29 % ( mg/100gram ), fosfor 51 % (mg/100 gram ), besi 0,49 % ( mg/100 gram), vitamin A 0,01% ( mg/100 gram ), Vitamin B1 0,09% ( mg/100 gram 0, Vitamin C 24 % ( mg/100 gram ) , air 83,3 % gram.
Apa khasiat dari ubi jalar ?
1. Mampu menyerap kelebihan serta kadar lemak atau kolesterol darah
2. Mencegah sembelit dan memudahkan buang angin
Pemberian ubi jalar adalah sebagai pakan tambahan yaitu 1 minggu sekali . Hindarkan pakan ubi jalaryang tidak bagus , yaitu ada bercak hitam pada ubi tersebut.
D. Tomat

Tomat adalah sumber vitamin C dan A yang sangat baik karena 100 gram tomat memenuhi 20 % atau lebih dari kebutuhan vitamin C dan Vitamin A sehari .

Apa khasiat dari Tomat ?
1. Memelihara kesehatan gigi dan gusi
2. Mempercepat peyembuhan luka-luka
3. Menghindarkan terjadinya pendarahan pembuluh darah halus.
4. Untuk kesehatan organ penglihatan,sistem kekebalan tubuh, pertumbuhan dan reproduksi
5. Sebagai anti oksidan
Karena tomat mengadung amoniak ( senyawa kimiadengan rumus NH 3 yang dapat menimbulkan bau tidak enak ) maka tomat tidak direkomendasikan sebagai pakan kelinci.
Pemberian tomat sesekali aja , pastikan pemberian tomat pada kelinci tertentu saja seperti terkena sembelit atau tambahan dalam pembuatan pelet.

Pakan Kelinci

Pelet kelinci adalah merupakan salah satu konsetrat yang dibutuhkan kelinci . Apakah konsentrat itu? konsentrat adalah bahan pakan dengan nutrisi tinggi yang didalamnya mencakup tanaman bijian dan residu dari proses industri bijian serta bahan lain untuk konsumsi manusia. Pelet biasanya terbuat dari komponen bekatul padi halus,tepung jagung/tepung terigu,tetes tebu, garam dan lain-lain. Untuk kebutuhan serat bisa ditambah hay yang diremukan.


Kebutuhan pelet untuk kelinci harus diperhatikan jumlah kebutuhannya :

  • Kelinci dewasa antara 100-140 gram
  • Kelinci bunting 160-200 gram
  • Kelinci umur 2,5 – 4 bulan <>

Pemberian pelet tidak boleh berlebihan karena berakibat kegemukan pada kelinci, hal ini akan menganggu kesehatan kelinci iu sendiri. Apabila terjadi kegemukan maka kelinci perlu melakukan diet atau kelinci di umbar diluar kandang biar beraktifitas sehingga kelinci mengeluarkan tinja sesering mungkin.

Dibawah ini contoh komposisi pelet buatan Asep Sutisna Lembang Bandung
A.Pelet tanpa rumput

  • Ampas tahu 50%
  • Bekatul 40%
  • Tepung jagung giling 9%
  • Mineral ( garam yodium ) 0,5%
  • Arang aktif (arang batok kelapa/karbon norit ) 0,5%

B.Pelet dengan rumput

  • Bungkil kelapa 9%
  • Bekatul 50%
  • Tepung jagung giling 10%
  • Bungkil keledai 20%
  • Rumput kering 10%
  • Premix 0,5%
  • Arang aktif (arang batok kelapa/karbon norit ) 0,5%

Berikut komposisi pelet Chandika Rabbit dari sebuah literatur :

1. Kelinci yg sedang dalam masa pertumbuhan,

  • Jagung Giling 62.5%
  • Bungkil Kedele 15%
  • Dedak Halus 20%
  • Tepung Tulang 1%
  • Garam 1.5%

2. Penggemukan (Kelinci pedaging)

  • Jagung Giling 42%
  • Bungkil Kedele 25%
  • Dedak Halus 30%
  • Tepung Tulang 1.5%
  • Garam 1.5%

3. Induk Produktif

  • Jagung Giling 52%
  • Bungkil Kedele 12.5%
  • Dedak Halus 22.5%
  • Tepung Tulang 1.5%
  • Garam 1.5%

.Semoga informasi ini bermanfaat bagi teman-teman yang mau mencoba membuat pelet

Sumber materi : buku ” Kelinci -pemeliharaan secara ilmiah,tepa dan terpadu ” pengarang fainz manshur dan www.chandikarabbit.wordpress.com

MEMPRODUKSI PUPUK ORGANIK DARI KELINCI.

Pada pemeliharaan intensif dengan kandang baterai dan sistem individual, pupuk organik yang didapatkan hanya berupa kotoran murni campur urine. Sebab pakan yang diberikan berupa hijauan terpilih, silase (hijauan yang diawetkan) atau konsentrat yang tidak meninggalkan sisa. Lantai kandang baterai biasanya berlubang-lubang hingga bisa meloloskan seluruh kotoran dan urine ke arah bawah. Di bawah kandang dipasang plastik yang akan menampung kotoran serta urine tersebut, lalu mengalirkannya ke dalam wadah (ember plastik) sebagai penampung. Di sini, kotoran tidak mengalami fermentasi seperti halnya pada pemeliharaan di kandang postal/ren, melainkan mengeluarkan gas methan (biogas). Dengan teknologi yang sangat sederhana, sebenarnya gas ini bisa dimanfaatkan sebagai bahan bakar. Volume pupuk yang dihasilkan dari kandang baterai sangat kecil, tetapi mutunya jauh lebih baik. Penggunaan pupuk organik kotoran kelinci dari kandang baterai, harus dengan terlebih dahulu dicampur air. Perbandingannya 1 : 20 (1liter kotoran dimasukkan ke dalam 20 liter air). Kalau campuran masih terlalu pekat, misalnya 1 : 10, tanaman yang dipupuk justru akan mati. Sebab kandungan N (Nitrogen) dari urine sangat tinggi hingga pupuk tersebut justru akan menghanguskan tanaman. Lebih-lebih kalau yang dipupuk tanaman semusim. Karena kualitasnya yang cukup tinggi, pupuk kelinci dari kandang baterai ini sangat cocok untuk budidaya tanaman yang nilai ekonomisnya juga cukup tinggi. Misalnya paprika, brokoli, stroberi dll.


Cara ke dua

Kotoran kelinci berfungsi sebagai pemercepat proses pembuatan pupuk cair organik. Demikian disampaikan Rohaji kepada para peserta “Pelatihan Pupuk Kotoran Kelinci” di Kampoeng Organik 2004, Bumi Perkemahan Ragunan Jakarta tanggal 25 September 2004.

Berikut ini langkah-langkah pembuatan pupuk cair dengan bantuan kotoran kelinci:

Siapkan wadah dengan kedalaman 10 cm. Masukkan serbuk gergaji (serbuk pohon kelapa) secukupnya ke dalam wadah. Lalu kelinci dimasukkan ke dalam wadah itu. Supaya kelinci tidak keluar wadah itu diletakkan di tempat yang tinggi. Kotoran dan kencing kelinci akan langsung bercampur dengan serbuk gergaji.

Biasanya setelah 3-4 hari, jika tumbuh jamur di serbuk gergaji, berarti serbuk gergaji sudah jenuh dengan kotoran. Jamur yang tumbuh itu untuk makanan bakteri.

Selanjutnya, serbuk gergaji dipindahkan ke ember dan masukkan air panas sampai seluruh serbuk gergaji terendam. Biarkan campuran basah itu selama dua malam.

Setelah itu bahan serbuk gergaji disaring. Cairan hasil saringan agar terfermentasi diaduk-aduk agar semua bagian mendapatkan udara (teraerasi). Jika timbul bintik-bintik putih (jamur), air hasil saringan harus diaduk lagi.

Munculnya bintik-bintik putih menjadi petanda senyawa organik dalam cairan belum terurai. Ulangi lagi pengadukan sampai bintik putih menghilang selama kurang lebih 21 hari.

Setelah stabil, cairan itu menjadi pupuk cair organik yang bisa bertahan lama karena mengandung bakteri yang mempunyai sistem pertahanan diri.

Pupuk cair bisa disemprotkan pada daun untuk mempercepat proses asimilasi daun atau disemprotkan pada tanah. Komposisi penggunaannya yaitu empat mililiter pupuk cair dicampur dengan satu liter air.

Ampas sisa penyaringan dapat digunakan sebagai media hidup cacing tanah. Setelah ampas itu akan dimakan cacing, hasilnya adalah kascing (kotoran cacing) yang berupa tanah. Tanah kotoran cacing itu bisa dimanfaatkan sebagai media pembibitan dalam wadah gelas bekas air dalam kemasan atau wadah lainnya.

Mitos dan Fakta dalam Kelinci

Maklumat Penyelamatan Kelinci

Kita menginginkan kehidupan kita dan kehidupan makhluk hidup yang lebih baik. Kelinci adalah hewan purba yang mesti diselamatkan dari kehidupan kita. Kita tidak ingin melihat manusia bahagia karena kelinci sementara kelinci sendiri teraniaya dan bahkan punah sia-sia.

Ada banyak penyebab kematian kelinci sehingga kelinci yang sekalipun secara alamiah memiliki kemampuan berpopulasi cepat dan banyak justru semakin langka.

Kematian disebabkan oleh konsumsi tidak terbukti merisaukan karena pada kenyataannya konsumsi kelinci sangat rendah dan jikalaupun konsumsi meningkat tidak akan menghabiskan sumber kelinci. Hal ini disebabkan kematian oleh konsumsi selalu diiringi oleh tingkat produksi pengelolaan secara baik. Dengan kata lain, kematian akibat penyembelihan untuk konsumsi akan selalu mempertimbangkan pengembangbiakan.

Ada banyak masalah dalam pemusnahan kelinci. Tetapi tulisan ini akan fokus pada kasus yang menonjol di Indonesia. Untuk menyelematkan kelinci mula-mula kita mesti memperhatikan beberapa hal ini.

Mitos-mitos kelinci

Mitos: Kelinci bisa tahan dari kematian sekalipun di bawa pergi jauh.

Fakta: terbukti banyak yang lebih mati ketimbang hidup. Kelinci indukan maupun anakan sangat rawan stress. Dan stress adalah masalah mendasar yang akan mengakibatkan pencernaan terganggu dan di situlah benih-benih penyakit muncul. Kelinci dengan pencernaan yang hanya mengandalkan usus (tanpa lambung) tidak bisa muntah. Kematian akibat stres sangat banyak. Kelinci dewasa yang dibawa kendaraan di atas 50 km mesti memperhatikan perawatan selama perjalanan. Tidak boleh ngebut, pakan harus terjamin dan tidak dalam kondisi cuaca panas atau dingin, atau terjadi perubahan cuaca mendadak. Ini sangat berbahaya. Sementara kelinci anakan sangat rawan kematian pada jarak 20 Km.

Mitos: kelinci tidak perlu air minum. Kelinci mati jika diberi air minum. Kelinci tak butuh minum karena sudah cukup mendapatkan minum dari kandungan rumput.

Fakta: setiap makhluk hidup butuh air minum. Kelinci adalah jenis herbivora yang tidak akan mencerna secara baik jika tidak didukung air minum. Rumput yang kandungan airnya mencapai 80 persen air tetap tidak cukup untuk menunjang kelancaran pencernaan, terlebih rumput kelinci harus dilayukan. Dalam kondisi layu kandungan air hanya berkisar 15-20 persen. Pencernaan sangat membutuhkan air, terutama air pegunungan yang masih steril dari kotoran. Air juga sumber energi untuk mentralisir bakteri buruk dalam pencernaan. Air memang mengandung bakteri, tetapi selama bakteri tersebut lancar dalam pencernaan kelinci akan selamat. Sedang tanpa air kemungkinan saluran pencernaan kelinci terkena Gastrointestinal (GI) sangat mudah terjadi. Produksi kencing juga membutuhkan air. Tanpa air minum air kencing akan menyedot gizi dari makanan. Ini bisa mengakibatkan ginjal. Kelinci tanpa air minum rata-rata miskin produksi dan mudah stres serta kemampuan daya tubuhnya menipis dan hanya mampu bertahan hidup di bawah 4 tahun.

Mitos: memegang kelinci yang paling tepat adalah telinganya.

Fakta: telinga berakar pada bagian kepala yang langsung terhubung ke syaraf. Kelinci bisa stress dan sakit gawat jika ditarik telinganya. Telinga kelinci adalah organ paling sensitif, bisa sakit jika diperlakukan kasar, tetapi sekalipun bisa membuat nikmat kelinci jika dielus-elus secara lembut. Jangan tarik telinga kelinci.

Mitos: kelinci cukup makan pelet tanpa rumput.

Fakta: sejauh ini, terutama di Indonesia, pelet khusus untuk kelinci dengan kandungan serat lebih 17 persen membuktikan tidak mencukupi pemenuhan serat-kasar. Banyak kasus kelinci makan bulu yang dipelihara orang-orang kota. Itu membuktikan pasokan serat dari rumput dan sayuran sangat miskin. Di Amerika Serikat maupun Eropa, Pemelihara kelinci tetap berusaha keras memberikan rumput asli sekalipun jaminan pakan berbentuk pelet sudah tergolong bagus. Hal ini karena mereka menyadari bagaimanapun juga makhluk hidup akan selalu nyaman dengan alam aslinya. Bahkan manusia pun sekarang semakin menyadari pentingnya keaslian. Tren makanan organic misalnya, adalah bukti natural dari sisi kehidupan alamiah. Kelinci tentu lebih bahagia jika diberikan pasokan serat melalui rumput dan sayuran asli. Pellet sebaiknya didudukkan sebagai pakan pokok pengganti akar dan umbi-umbian yang biasa dimakan kelinci di hutan.

Mitos: kelinci tidak bisa hidup dalam cuaca panas.

Fakta: di Afrika dan Timur Tengah dengan cuaca di atas 35 derajat Celsius bisa hidup. Masalah kematian bukan pada cuaca, tetapi serangkaian penyebab kompleks lainnya. Pergantian cuaca mendadak hanyalah mendorong salahsatu sebab buruknya kehidupan kelinci. Jika perubahan cuaca itu lebih dipengaruhi oleh musim kita bisa mengatasinya dengan rumah kelinci yang sejuk. Pergantian suhu disebabkan oleh perpindahan kelinci, misalnya dari pegunungan ke daratan rendah yang panas memang bisa menjadi pemicu dahaga dan stres. Karena itu kita harus memperhatikan perubahan ini. Kelinci tetap bisa berbenah diri dan beradaptasi dengan perbedaan suhu selama kita memperhatikannya secara baik. Suhu panas yang paling berpengaruh adalah pada libido kelinci. Di atas 30 derajat celsius kelinci lemah libido sehingga seringkali sulit kawin atau gagal kawin. Karena itu perkawinan sebaiknya pada jam dingin, antara jam 6-8 pagi, atau jam 6-8 malam.

(Tulisan ini dipersiapkan untuk edisi revisi pada buku KELINCI: pemeliharaan secara ilmiah, tepat dan terpadu (Faiz Manshur). Masih ada banyak serangkaian mitos dan fakta yang belum dimuat. Naskah ini disumbangkan kepada KKI untuk para pemelihara kelinci)

Kelinciku, Mengapa Mati?

Ada banyak penyebab kematian anak kelinci di bawah umur 3 bulan. Namun dari sekian banyak penyebab tersebut mayoritas disebabkan oleh pola penyapihan yang tidak beres. Mari kita memakai paradigma yang rasional dalam hal ini. Anak kelinci butuh pasokan Air Susu Induk (ASI) sejak lahir hingga umur antara 32-37 hari. Ini normalnya. Sebagian ada yang mencapai 42 hari masih menyusu. Jika disapih dibawah umur itu, dampak yang nyata ialah kurang gizi. Rumput yang dimakan sejak umur 17-35 hari sesungguhnya belum cukup untuk mengganti gizi ASI. Anak-anak lucu ini selain memang secara naluriah sangat bergantung pada asupan gizi dengan pola yang nikmat dengan cara menyusui induknya, juga butuh gizi yang cukup dari ASI sebagai energi. Tak heran jika banyak kelinci yang disapih dibawah umur 35 hari sering murung dan lesu.

Sekalipun sebagian kelinci tidak mengalami masalah yang fatal disapih di bawah umur standar itu tetapi tetap saja hal itu tidak baik. Hanya sedikit yang tahan hidup lama. Bagi yang tidak tahan dan selalu kangen dengan ASI kelinci stres, setelah stress ia akan males makan rumput atau konsentrat. Di situlah benih-benih kematian berkembang, apalagi dicampur dengan kelinci lain yang mungkin dirasakan tidak membuat nyaman dirinya. Kalaupun kelinci sudah menyusui sampai lebih 35 hari, kita pun tidak boleh memisahkan dari induknya secara mendadak, butuh proses pemisahan berpola, misalnya pagi dipisah, sore dikumpulkan kembali. Pola ini bias dilakukan antara 4-6 hari.

Bagi kelinci anak, sebagaimana manusia, peranan Ibu bukan semata menyusui, tetapi juga sebagai pelindung. Lihatlah dengan fakta di mana sang induk setiap waktu selalu memberi kasih saying pada anak-anaknya dengan cara menjilati atau menikmati kebersamaan saat makan dan tidur. Dari sisi psikologi ketergantungan ini membuat anak-anak sulit berpisah. Makanala dipisah secara mendadak sering mengakibatkan stress dan kehilangan selera makan, bahkan selera hidup. Kita harus paham dan sadar bahwa sebagian dari kelinci kita memiliki daya tahan tubuh yang berbeda, seperti manusia. Ada yang mudah sakit dan ada yang kebal penyakit. Sebagai langkah aman, maka kita mesti memberlakukan semuanya sebagai kelinci yang rentan penyakit, terutama stress.Dengan cara itu kita bias menjaga anak-anak kelinci dari kematian. Anak kelinci yang dipisah secara mendadak biasanya mudah terserang bakteri ganas semacam Pasteurella multocida, enterotoxemia (yang mendorong produksi gas dan mengakibatkan bloat/kembung) atau bahkan bisa jadi mengakibatkan stress akut dengan penyakit caecal impaction (mati secara mendadak).

Maka, kalau ada pertanyaan, mengapa banyak kelinci anakan yang dibeli itu mati? Jawaban mendasarnya mudah, yakni pola penyapihan yang tidak beres, selain karena masalah stress akibat perjalanan kendaraan tentunya.

Tradisi baru.

Seharusnya kita memang memulai tradisi baru dalam hal penyapihan ini. Jika mau aman, seyogianya kelinci anak diperjual-belikan setelah umur 3 bulan. Mutazim Fakkih, Ahli Kelinci dari Klaten mengatakan, “saya tidak akan pernah melepas kelinci saya di bawah umur 3 bulan. Sebab kalaupun tidak mengakibatkan kematian, biasanya anakan itu jelek untuk indukan. Induk yang baik adalah yang dirawat secara baik sejak kecil, terutama sehat bersama sang induk,” ujar pemilik kelinci Indukan berjumlah lebih seribu ekor ini. Menurut Tazim, ia tidak merasa rugi terbebani pakan selama pemeliharaan anak-anak kelici selama 2 bulan. Sebab ia bisa merasionalisasikan harga jual dengan biaya pakan dan perawatan. Dengan cara itu Tazim membuktikan angka kematian kelinci sangat rendah dan mereka yang hidup bisa menjadi indukan berkualitas. (fm/kki) (bersambung)

Artikel terkait: http://kelinci.wordpress.com/2009/12/12/kematian-kelinci-dari-petshop-atau-penggir-jalan/#more-1022

Ciri-ciri kehamilan.

Setelah 7 hari dikawinkan, biasanya janin mulai tumbuh. Tetapi hal ini belum tentu mudah mengenali kehamilan secara pasti. Hanya peternak yang sudah lama saja yang peka letak kehamilan kelinci pada umur 7 hari. Pada umur perkawinan 14 hari kita sudah bisa mendapatkan kejelasan. Ciri-cirinya di antaranya ialah. bagian mulut sedikit kemerah-merahan. (2) terkadang merasa stress, mengorek-ngorek kandang. Kalau missal dikeluarkan dari kandang dan menemukan tanah, ia akan langsung mengaduk-aduk tanah sebagai tempat persembunyian. (pada umur 17 hari biasanya stress meningkat). Tak usah buru-buru memberikan kotak. Tunggu sampai umur kehamilan diatas 25 hari. (3) makan banyak dan selalu lapar. Anda harus serius dalam hal pakan, jangan sampai sering kelaparan sehingga stress bertambah. Kekurangan pakan dan air minum bisa mengakibatkan kanibal, atau tidak mau menyusui. 4) pada umur kehamilan 17 hari sudah bisa diraba bagian bawah perut. Cara meraba yang akurat dengan mengangkat kelinci lalu ditaruh dipangkuan kita. Elus-elus dulu sebelum tangan kita masuk ke bagian perut bawah. Sebab kalau tangan kita langsung nyosor bagian perut kelinci hamil bisa berontak. Kalau sudah diraba, elus-elus pelan, kalau belum yakin terasa, tekan sedikit jari anda, meraba rata bagian perut, bagian tengah sampai belakang. Jika hamil akan terasa beberapa benjolan seperti kelereng. pada umur kandungan 23 hari sangat jelas terasa dan pada umur 29 hari saat induk mulai gusar dengan hidung memerah biji-biji “kelereng” di dalam perut itu semakin menurun mendekati vagina.

Kalau sudah dikawinkan tetapi pada umur 35 hari tidak berhasil itu bisa jadi bunting semu. Atau saat mengawinkan tidak benar.

Apakah perlu tidak usah menunggu 35 hari kita bisa mengawinkan?

Jika Anda yakin bahwa kelinci tidak hamil boleh saja. Lakukan pada umur kehamilan 20 hari sejak kawin yang Anda anggap gagal tersebut. Tetapi jika Anda ragu apakah kelinci gagal hamil atau memang benar hamil, sebaiknya kita bersabar sampai umur perkawinan benar-benar melewati 30 hari. Sebab kalau kita nekad mengawinka lagi pada saat kelinci hamil bisa jadi nanti hamil susulan. Harus diingat, tidak setiap kelinci yang hamil menolak kawin, sebagian ada yang mau kawin. (Penjelasan ini sebagian disandur dari Buku Kelinci Pemeliharaan Secara Ilmiah, Tepat dan Terpadu.)

Mukti, Brebes, kontributor KKI)

Tips Memelihara Kelinci untuk Pemula

Quantcast

  1. Jangan membeli kelinci anakan di bawah umur 2 bulan. Itu akan mengakibatkan kelinci mudah mati karena kekebalan tubuhnya rentan.
  2. Kelinci di petshop atau pinggir jalan sering dikatakan umur 1 bulan, bahkan ada yang bilang 2 bulan. Kita tidak tahu betul akan hal itu sebab kita tidak menerima kalender kelahiran. Para pedagang sering berbohong dengan mengatakan kelinci umur 1 bulan, padahal kecil-kecil, biasanya baru umur 20-25 hari. Kalau 2 bulan saja tidak diperbolehkan dibeli, maka 1 bulan jelas lebih gawat.
  3. Kelinci di bawah umur 3 bulan sangat rawan dibawa pergi jauh melewati 100 km perjalanan.
  4. Jangan percaya kelinci tidak boleh dikasih air minum. Semua makhluk hidup butuh air minum, terlebih kelinci anakan yang baru saja dipisahkan dari induknya.
  5. Jangan percaya bahwa kelinci kebutuhan air minumnya cukup dari rumput. Itu kacau, sebab rumput layu kadar airnya sangat minim sementara kebutuhan untuk melancarkan pencernaan dengan air dan kebutuhan kencing sangat banyak. Air putih matang atau mentah sangat dibutuhkan kelinci.
  6. Kangkung bukan pakan terbaik. Setiap pohon berjenis berbambu berpotensi menyimpan gas. Jangan terkecoh pada kesukaan kelinci. Kelinci suka kangkung karena lapar dan tidak ada pakan lain. Kalau sudah lapar apapun jadi.
  7. Kangkung dan kubis menyimpan potensi gas yang tinggi dan mengakibatkan air kencing bau (amoniak).
  8. Jangan percaya bahwa musim hujan banyak mengakibatkan kematian. Bukan soal musim hujannya, tetapi kelembabab dan kebersihan yang jadi masalah. Kalau bisa ditangani secara baik dijamin tidak akan banyak kematian.
  9. Pakan kelinci adalah rumput. Anak kelinci di bawah 3 bulan lebih cocok rumput ketimbang pelet. Pemberian pelet (atau pakan padat lain) seperti ampas tahu atau bekatul boleh tetapi hanya sedikit. Baru setelah umur 2,5 bulan boleh lebih banyak (sekitar 50 gram) sedang kelinci di atas 3 bulan bisa 100gram per hari. Kelinci anak lebih cocok rumput karena sistem pencernaannya masih labil. Kalau banyak pelet jadi berat, terlebih jika tidak diberi air minum.
  10. Penyebab kudis/budugen hanya satu sebab, yakni karena kandang jorok. Kuku kelinci yang sering menginjak kotoran biasanya menularkan penyakit kudis itu ke telinga. Solusi kebersihan sebagai syarat mutlak. Kaki/kuku kelinci perlu dibersihkan dengan air hangat supaya kuman/kutu pada mati. Kalau perlu dipotong kukunya biar lebih aman.
  11. Wortel (bersih) sangat baik bagi Kelinci Anakan maupun kelinci dewasa. Gizi wortel tinggi sehingga anakan kelinci pun sangat perlu memakan wortel. Hindari wortel kotor dan busuk sebab bisa jadi penyakit pencernaan.
  12. Jangan percaya bahwa kelinci anakan bisa dibawa pergi jauh. Itu akan membuat celaka sebab kelinci anakan di bawah 2 bulan masih sangat rawan stres. Stres mengakibatkan pencernaan terganggu, terlebih jika kurang air minum dan kurang serat (rumput).
  13. Jangan percaya air membuat kelinci mati. Itu teori bodoh. Bukan airnya yang membuat mati, melainkan karena penyakit. Penyakit kelinci yang ditimbulkan oleh bateri, protozoa atau kuman bisa muncul dari mana saja. Termasuk air. Pastikan air itu bersih. Kalau kena kotoran segera ganti yang bersih.
  14. Jangan percaya setiap jenis kelinci yang dijual umum itu keturunan ras murni. Kita tidak tahu soal kawin silang. Pada umur 1 bulan kelinci bisa jadi nampak murni, tetapi pada dewasa kelak jenisnya jadi aneh-aneh. Biasanya sudah terjadi perkawinan silang. Kalau mau dapat bibit yang baik sesuai keinginan mesti melihat induknya langsung.
  15. Jangan membawa kelinci di perjalanan dengan kardus sebab kardus menimbulkan panas dan sumpek. Banyak kejadian kelinci pada mati. Kalaupun hidup hanya beberapa hari selanjutnya mati karena pengaruh banyak hal, seperti stress dipisah dari induk, perjalanan jauh, dehidrasi (kekurangan air) atau stres karena kepadatan kelinci.

Artikel terkait baca: http://kelinci.wordpress.com/2009/12/13/tips-memelihara-kelinci/

Sabtu, 16 Oktober 2010

Butuh Ribuan Kelinci Tiap Bulan

Asosiasi Peternak Kelinci Indonesia (Apkin) memberi peluang kepada anggota untuk menyetor 1.000 ekor kelinci tiap minggu ke Bandung dengan sistem kontrak.

Kelinci cepat berkembang biak sehingga membisniskannya mendatangkan untung besar. Jargon yang biasa dilontarkan semua orang. Namun ternyata tak cukup mengandalkan karakter reproduksi kelinci yang cepat beranak. Perlu loncatan bisnis agar usaha kelinci berkembang cepat.
Mutasim Fakkih SE MM, peternak yang juga Ketua Jaringan Bisnis Kelinci Prestasi Indonesia menyatakan, peternak harus mengubah diri lebih profesional. “Masuk sistem kontrak, rapikan produksi, dan perbesar skala usaha,” paparnya pada Jogja Rabit Expo 2010 beberapa waktu lalu.
Pada kesempatan terpisah, Drs Djiman Santoso, peternak kelinci kawakan dari Sleman Jogjakarta membagi berbagi resep ringkas: kenali pasarnya baru kemudian pilih tujuan pemeliharaan. Setelah itu, barulah peternak bisa memilih jenis dan kualitas indukan yang tepat. Selanjutnya, tanggap pada siklus reproduksi kelinci. Kemudian anak-anaknya dipilah antara yang dibesarkan untuk replacement induk dan dibesarkan untuk dijual.

Kenali Pasar
Menurut Joko Hartanto AMd, peternak kelinci hias dari Ngaglik-Sleman menerangkan, secara garis besar pasar kelinci ada 2 macam, yaitu pasar hobi dan pasar konsumsi (kelinci potong). Untuk pasar hobi atau lazim disebut kelinci hias, semakin mendekati ciri ideal ras-nya, kelinci akan semakin mahal. “Selain itu, ada juga kelinci yang eksotis. Tapi itu sangat subjektif dan memerlukan jam terbang tinggi untuk menguasai seluk beluknya,”ungkapnya. Namun secara umum di luar parameter suka – tidak suka, harga kelinci/induk kelinci ditentukan oleh status kesehatan, penampilan, dan reproduktivitasnya.
Harga calon induk unggul kelinci hias seperti jenis Polish maupun Rex bisa mencapai Rp 200 ribu/ekor. “Yang betul-betul bagus bisa mencapai Rp 400 ribu – Rp 500 ribu per ekor,” tandas Joko. Lebih fantastis lagi harga pejantan unggul dari jenis itu bisa mencapai Rp 600 ribu hingga Rp 1 juta per ekor. Kelinci unggul lepas sapih umur 3 bulan pun harganya bisa tembus Rp 100 ribu – Rp 150.000/ekor.
Namun, untuk mendapatkan harga itu, tentu tak mudah. Peternak harus bergabung dengan komunitas supaya bisa memproduksi kelinci unggulan. Selain itu, komunitas berfungsi sebagai ajang unjuk gigi (kontes), promosi, dan komunikasi antar komunitas di daerah lain.
Lain dengan kelinci hias, menurut Djiman kelinci potong biasanya dijual pada umur 5 - 6 bulan dengan bobot 2 kg atau lebih. Harganya Rp 35.000 - Rp 40.000 atau antara Rp 18.000 - Rp 20.000/kg bobot hidup. Dengan harga itu, peternak kelinci potong sudah mendapat margin Rp 5.000 - Rp 7.500/kg atau Rp 10 ribu – Rp 15 ribu /ekor.
“Tapi bisa juga di pelosok harganya hanya Rp 15.000/kg. Fluktuasi ini karena bakul biasa menekan harga seenaknya. Apalagi peternaknya tidak punya referensi harga,” terang penyuluh swadaya tingkat madya di Kabupaten Sleman ini. Namun buru-buru pemilik kedai lesehan daging kelinci “Jim San” ini pun menyatakan keberadaan bakul juga tidak bisa dikesampingkan karena membantu pasokan kepada pengolah daging kelinci . Peternak kelinci di penjuru pedesaan pun bisa menjual kelincinya setiap saat kepada mereka tanpa perlu jauh-jauh ke pasar.
Maka tak heran Djiman menjamin jika peternak mampu berproduksi rutin ataupun bisa membentuk jejaring/sindikasi pasokan sehingga mampu menyetor rutin kepada kepada pengusaha olahan, mereka akan mendapatkan harga maksimal, di level Rp 20.000/kg bobot hidup.
Menurut Djiman, setiap hari kebutuhan daging kelinci di Jogjakarta diperkirakan lebih dari 500 kg atau setara dengan 500-an ekor kelinci hidup. Warung-warung sate biasanya menjual Rp 10 ribu/porsi berisi 100 – 120 gram daging kelinci. Di hotel berbintang, menu kelinci harganya mencapai Rp 150 ribu/porsi.

Berani Kontrak
Persyaratan mampu memasok rutin bahkan dengan sistem kontrak merupakan peluang dan tantangan bagi peternak kelinci. Menurut Bastian, peternak kelinci yang juga pengurus APKIN (Asosiasi Peternak Kelinci Indonesia) ia memberi peluang kepada peternak anggota APKIN untuk menyetor 1.000 ekor kelinci/minggu ke Bandung dengan sistem kontrak. Kelinci yang disetor mesti berbobot 3 kg/ekor dan dihargai Rp 60 ribu/ekor. Jika di fillet, harganya menjadi Rp 70 ribu – Rp 80 ribu /kg daging fillet. “Kontrak itu mesti ditepati, karena untuk pasokan hotel-hotel dan resto kelas atas di Bandung,” katanya.
Senada dengan Bastian, Mutasim Fakkih menyatakan ia memasarkan kelincinya dengan sistem kontrak yang diperbaharui setiap 3 bulan. Syaratnya, setiap minggu ia mesti menyetor minimal 500 ekor kelinci siap potong. “Memang berat, tapi kalau peternak kelinci mau maju dan serius, sistem ini sangat menjanjikan karena kita tak perlu repot menjual. Harga jual pun bisa maksimal,” ungkap peternak kelinci asal Klaten ini.


Selengkapnya baca di Majalah TROBOS Edisi Oktober 2010

Rabu, 13 Oktober 2010

Pakan Ternak: Gajah Kerdil dan Setaria

Belum lama ini kami ‘bermain’ ke kebun di pakidulan, selain mencoba tanam beberapa jenis pohon kayu, disana kami menanam beberapa jenis rumput unggulan untuk pakan ternak.

Ternyata dibandingkan dengan penanaman di sekitar Bandung, wuih jauh sekali perbedaan tumbuhnya.

Rumput dan tanaman-tanaman yang kami tanam di sana memiliki performa yang lebih baik dibandingkan di dataran tinggi di sekitar Bandung dan Cicalengka. Anakan rumput lebih banyak, daun lebih sehat dan segar. Perkiraan kami ini karena pemanasan dan nutrisi di tanah yang lebih baik, padahal kami tidak melakukan pemupukan intensif, pupuk sama saja dengan penanaman kami sebelumnya yaitu pupuk kandang kotoran sapi.

Rumput unggulan yang kami tanam diantaranya adalah:

Pennisetum purpureum cv. Mott

From Rumput dan Forage

Kami menyebutnya gajah kerdil, terjemahan bebas dari nama bulenya, Dwarf Elephant Grass. Kami pernah menyinggung si kerdil ini pada tulisan lama mengenai HIJAUAN PAKAN TERNAK: Rumput Gajah. Setelah dilihat-lihat lagi, ternyata itu tulisan tahun 2005, dan sejak itu kami secara iseng berusaha mencari siapa dan dimana yang memiliki bibitnya. Beruntung tahun kemarin (2008) seorang rekan mengirimkan sms bahwa beliau memiliki varietas rumput gajah yang batangnya pendek. Wuih, ini dia pikir kami. Tidak menunggu lama saya segera minta dikirim sampel. Tidak tanggung-tanggung, rekan kami ini mengirimkan sampel sebanyak 1 karung berisi kurang lebih 500 batang setek. Lain daripada rumput gajah biasa, batang si kerdil ini pendek, hanya sekitar 20 cm.

From Rumput dan Forage

Meski batangnya pendek, namun produktivitas daun tidak kalah dengan rumput gajah biasa. Namun kami belum sempat menghitung berapa produktivitas rumpun. Selain pendek, Mott juga memiliki batang yang pipih, tidak silinder penuh seperti biasanya rumput gajah.

From Rumput dan Forage

Kami juga tidak memiliki data teknis mengenai nutrisi si gajah kerdil ini. Tapi logika kami mengatakan karena batangnya lebih pendek, seharusnya Mott menggunakan air lebih sedikit dan nutrisi yang lebih efisien. Karena pada rumput gajah yang biasa (kecuali kultivar yang dikenal dengan nama Taiwan), batang rumput gajah sering menjadi waste karena terlalu keras untuk dikunyah sapi.

Selain si kerdil, kami juga menanam rumput unggulan lainnya.

Setaria sphacelata

Ini sebetulnya bukan jenis rumput baru. Menurut penuturan pak Athol J. Kilgour, seorang praktisi ternak yang sering kami mintakan saran dan pertimbangannya, rumput Setaria ini beliau bawa dari negaranya di New Zealand untuk ditanam di perkebunan Pangjebolan, Lembang. Kira-kira sekitar tahun 1960-an. Nampaknya dari sana menyebar kemana-mana termasuk wilayah Lampung. Sehingga pertama kali menanam bibit ini (sebelum kenal dengan Mr Athol) kami diberi tahu bahwa rumput ini bernama rumput Lampung.

Nah layaknya rumput dan tanaman-tanaman lain yang tumbuh di Pakidulan, kami cukup surprise dengan pertumbuhan si Lampung yang cukup amazing. Daun terlihat hijau royo-royo dan segar sekali. Kambing dan domba termasuk yang paling hobi sama rumput ini, kalau sapi sih udah ngga usah diomongin lagi :) .

From Rumput dan Forage

Setaria dapat dibiakkan dengan merecah akarnya. Di daerah yang agak tinggi (1000an mdpl) rumput ini jarang sekali kami lihat berbunga, namun di kebun kami di pakidulan (±100 mdpl), setaria mudah berbunga. Pun demikian kami belum berhasil membiakkan Setaria melalui biji.

From Rumput dan Forage

Ciri khas dari rumput setaria adalah batang bawahnya yang berwarna merah. Pak Athol sempat mengungkapkan bahwa rumput ini dapat bersimbiosa dengan semacam mikroba yang dapat memfiksasi nitrogen. Biasanya ditandai dengan batang bawah (dibawah kulit yang berwarna merah itu) berlendir.

From Rumput dan Forage

Selain itu kami juga menanam rumput African Star Grass (Cynodon nlemfuensis). Ini jenis rerumputan untuk padang penggembalaan. Tapi sayang kami terlupa mengambil gambarnya. Mungkin next time kalau kesana lagi.

Manglayang FARM

MANGLAYANG RABBIT FARM

MANGLAYANG RABIT FARM MELAYANI PELATIHAN, DAN PENJUALAN KELINCI PEDAGING DAN KELINCI HIAS